Simple Template For Entertainment News

MAU MP3 GRATIS!!!

blogezwe.blogspot.com

Sunday, January 3, 2010

Rossi to race with Yamaha until 2010


Yamaha announced on Friday night that they have signed a new two-year agreement with seven-time World Champion Valentino Rossi to continue with their Factory Racing team for the 2009 and 2010 MotoGP World Championships.



The 29-year-old Italian joined Yamaha in 2004 and since then he has won two World Championships, 32 races and taken 20 pole positions for the Japanese factory. He is currently leading the 2008 rider championship, having taken three wins and a further five podiums in the first ten races this year. Rossi will continue to race alongside Spanish youngster Jorge Lorenzo in 2009.

Rossi and Masao Furusawa, Executive Officer, Engineering Operations of Yamaha Motor Co., Ltd, signed the contract on Friday afternoon at the Laguna Seca circuit and made the public announcement at Yamaha US's traditional Laguna Seca party at the Monterey Bay Aquarium on Friday evening.

Yamaha Motor Racing Managing Director Lin Jarvis commented, `We are obviously delighted to have secured Valentino for a further two years. I think this news will be very welcome for MotoGP fans and for Yamaha fans around the world.´

`Valentino is an icon in this sport and he is on top form right now as he challenges to win his eighth world championship and his third title together with Yamaha. This signing confirms Yamaha's four-rider line-up for 2009 so now we can concentrate our full efforts on bike development and team organization to make sure that we are in the best possible shape for next year.´

Valentino Rossi added, `After so many years spent in racing, fortunately with so many victories, I needed a special motivation to take the decision to sign for two more years. The best place to find this motivation is Yamaha, since I have a great relationship with their directors, which comes from a mutual trust and loyalty. In our team there is a special atmosphere and with this new deal I can continue to work with my crew, where I am part of the project and part of the development of my M1.´

`I had other opportunities but due to Yamaha´s efforts to give me the best bike in the best environment, I have decided to stay with Yamaha for two more years. This contract means that Yamaha is the manufacturer I will have spent most of my career with. This means more than a thousand words.´

Press release courtesy of Yamaha Racing

READ MORE >>

Kekerasan dalam Berpacaran


Sebenarnya apa sih yang dimaksud kekerasan dalam pacaran?

Perilaku atau tindakan seseorang dapat digolongkan sebagai tindak kekerasan dalam percintaan/ pacaran apabila salah satu pihak merasa terpaksa, tersinggung dan disakiti dengan apa yang telah dilakukan oleh pasangannya baik dalam hubungan suami istri atau pada hubungan pacaran.
Kadang hal ini banyak juga yang menyangkal, apa ada kekerasan dalam pacaran? Apapun yang dilakukan orang dalam pacaran itu khan atas dasar suka sama suka, awalnya saja dari ketertarikan, nggak luculah kalo sampai muncul kekerasan . Tapi jangan salah, kasus kekerasan dalam pacaran memang ada dan ini juga bukan lelucon. Memang benar kasus – kasus kekerasan dalam pacaran ini kurang terexpose, so nggak heran kalo masih banyak yang nggak percaya.

Nah biar nggak penasaran kita simak saja seperti apa sebenarnya makhluk yang bernama kekerasana dalam pacaran ini.
Suatu tindakan dikatakan kekerasan apabila tindakan tersebut sampai melukai seseorang baik secara fisik maupun psikologis, bila yang melukai adalah pacar kamu maka ini bisa digolongkan tindak kekerasan dalam pacaran. Tindakan melukai secara fisik misalnya dengan memukul, bersikap kasar, perkosaan dan lain – lain, sedangkan melukai secara psikologis misalnya bila pacarmu suka menghina kamu, selalu menilai kelebihan orang lain tanpa melihat kelebihan kamu, , cemburu yang berlebihan dan lain sebagainya. Namun bentuk kekerasan yang paling sering terjadi adalah kekerasan seksual bisa berupa pelecehan seksual secara verbal maupun fisik, memaksa melakukan hubungan seks, dlsb.

Menghadapi kekerasan dalam pacaran seringkali lebih sulit bagi kita, karena anggapan bahwa orang pacaran pasti didasari perasaan cinta, simpati, sayang dan perasaan perasaan lain yang positif. Sehingga kalau pacar kita marah marah dan membentak atau menampar kita, kita pikir karena dia memang lagi capek, lagi kesel, bad mood atau mungkin karena kesalahan kita sendiri, sehingga dia marah. Hal klasik yang sering mucul dalam kasus kekerasan dalam pacaran adalah perasaan menyalahkan diri sendiri dan merasa “pantas” diperlakukan seperti itu. Pikiran seperti “ah mungkin karena saya memang kurang cantik, sehingga dia sebel”, atau “ mungkin karena saya kurang perhatian sama dia” , “ mungkin karena saya kurang sabar” dan lain lain, sehingga dia jadi “ketagihan” merendahkan dan melakukan terus kekerasan terhadap pasangannya.

Faktor pemicu kekerasan dalam pacaran

Pengaruh keluarga sangat besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Masalah – masalah emosional yang kurang diperhatikan oleh orang tua dapat memicu timbulnya permasalahan bagi individu yang bersangkutan di masa yang akan datang. Misalkan saja sikap kejam dari orang tua, berbagai macam penolakan dari orang tua terhadap keberadaan anak, dan juga sikap disiplin yang diajarkan secara berlebihan. Hal – hal semacam ini akan berpengaruh pada model peran ( role model ) yang dianut oleh anak tersebut pada masa dewasanya. Bila model peran yang dipelajari sejak kanak – kanak tidak sesuai dengan model yang normal atau model standart, maka perilaku semacam kekerasan dalam pacaran inipun akan muncul. Banyak sekali bukti yang menunjukkan hubungan antara perilaku orangtua dengan kepribadian anak di kemudian hari. Rata rata pelaku kekerasan dalam rumah tangga pada masa kecilnya sering mendapat atau melihat perlakukan yang kasar dari orangtuanya, baik pada dirinya, saudaranya, atau pada ibunya. Walaupun secara logika dia membenci perilaku ayahnya, akan tetapi secara tidak sadar perilaku itu terinternalisasi dan muncul pada saat dia menghadapi konflik.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penerapan disiplin yang berbeda antara ayah dan ibu. Perbedaan yang terlalu mencolok, misal ayah terlalu keras, sementara ibu terlalu lemah, akan mempengaruhi nilai – nilai yang dianut, kontrol diri dan perilaku yang akan ditampilkannya secara konsisten sepanjang hidupnya.

Lingkungan sekolah

Oleh masyarakat , sekolah dipandang sebagai tempat anak belajar bersosialisasi, dan memperoleh pendidikan dan ketrampilan untuk dapat hidup dengan baik di masyarakat. Sayangnya yang kurang disadari adalah kenyataan bahwa di sekolah pulalah individu bersosialisasi dengan anak – anak lain yang berasal dari latar belakang yang beraneka. Bila seseorang ini, tidak mampu menyesuaikan diri , maka akan muncul konflik dalam diri. Bila ia tidak mampu melakukan kontrol diri maka akan cenderung memicu perilaku agresif diantaranya berbentuk kekerasan dalam pacaran (KDP).
Hal hal yang lain seperti pengaruh media massa, TV atau Film juga dipandang memiliki sumbangan terhadap munculnya perilaku agresif terhadap pasangannya.

Hal yang khas yang sering muncul dalam kasus kasus kekerasan dalam pacaran adalah bahwa korban biasanya memang cenderung lemah, kurang percaya diri, dan sangat mencintai pasangannya. Apalagi karena sang pacar, setelah melakukan kekerasan (menampar, memukul, nonjok, dll) biasanya terus menunjukkan sikap menyesal, minta maaf, dan berjanji tidak akan mengulangi tindakan dia lagi, dan bersikap manis kepada pasangannya. Pada saat inilah, karena si cewek sangat mencintainya, dan dia berharap sang pacar akan benar benar insaf, maka dia serta merta memaafkannya, dan hubungan diharapkan bisa berjalan lancar kembali. Padahal yang namanya kekerasan dalam pacaran ini seperti sesuatu yang berpola, ada siklusnya. Seseorang yang memang pada dasarnya punya kebiasaan bersikap kasar pada pasangan, akan ada kecenderungan untuk mengulanginya lagi, karena hal ini sudah menjadi bagian dari kepribadiannya, dan merupakan cara dia untuk menghadapi konflik atau masalah.

Apakah perilaku dia bisa bener bener berubah?

Bisa kalau memang dia mau menjalani sebuah “ terapi” . Terapinya tidak harus dengan psikolog
Atau psikiater, akan tetapi harus dengan kemauan yang tulus untuk merubah situasi, dan dengan bantuan pasangannya. Hal pertama yang dia harus pahami benar adalah sebab atau latar belakang dia berperilaku seperti itu. Apakah ada riwayat hubungan dengan orangtuanya yang buruk, atau hal hal lain yang berhubungan dengan tidakan kekerasan yang dialaminya pada saat dia kanak kanak? Riwayat tersebut dgunakan untuk mendasari pemahaman mengapa dia menggunakan cara menghadapi masalah (coping behavior) seperti itu, sehingga bisa memperkuat upaya dia untuk berubah. Selanjutnya dia perlu berlatih untuk menghadapi emosi, mengendalikannya sehingga tidak muncul dalam bentuk yang merusak dan merugikan diri sendiri dan pasangannya. Ada banyak latihan mengendalikan amarah/emosi, misalnya dengan Yoga, latihan pernafasan, dll.

Bagaimana kalau dia tidak bisa/tidak mau berubah?

YA, kalau dia tidak berubah juga, berarti keputusan ada pada pasangannya. Apakah mau mengambil resiko dengan terus berhubungan dengan orang seperti itu, atau segera ambil keputusan untuk meninggalkan dia dan cari orang lain yang lebih sehat mentalnya dan sayang pada kita. Kalau pacar kamu tipe cowok beginian, kamu memang harus pikir masak masak deh, apa memang bener dia pria yang kamu cinta? Karena percayalah tidak ada satu orang pun di dunia ini yang berhak menyakiti kamu, atau merasa punya alasan untuk berbuat kasar kepadamu walaupun dia itu pacar kamu yang kamu cintai setinggi langit. Jadi kalau hal ini menimpa kamu, kamu harus yakin bahwa hidupmu adalah milik kamu sendiri, dan keputusan untuk tetap menjalin hubungan sama dia tau tidak, semua tergantung pada dirimu, bukan karena kamu nggak pede, atau karena kamu dipaksa.

Ingatlah:
• Kekerasan terjadi bukan salah kamu
• Kamu tidak patut mendapat kekerasan
• Kamu tidak dapat mengubah perilaku kasar/perbuatan kekerasan seseorang
• Bertahan dengan kekerasan tidak akan menghentikan kekerasan
• Jika kamu tetap ingin bertahan, buatlah perencanaan yang membuat diri kamu aman dari kekerasan berikutnya

Kenalilah pacar kamu jika dia adalah pelaku kekerasan:

Tanda-tanda kalau pacar kamu adalah pelaku kekerasan:
- Dia sangat cemburu buta kepada kamu
- Ingin tahu keberadaan kamu setiap waktu
- Marah jika kamu menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman
- Menyalahkan kamu dan orang lain atas kesalahan dirinya
- Memperlakukan kamu dengan penuh kekerasan

Apa yang harus kita tahu dari pelaku kekerasan?
- Dia mencoba mengisolasimu dari keluarga dan teman-teman
- Dia menyangkal kebiasaannya melakukan kekerasan
- Dia mengontrol penuh perilakumu
- Dia menyalahkan korban
- Dia selalu mengurangi pertemuan kamu dan teman-teman serta keluarga kamu
- Dia kadangkala minim kepercayaan dirinya
- Dia kemungkinan besar pernah menyaksikan kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya atau menjadi saksi kekerasan dalam rumah tangga

Tips aman kamu berpacaran :
- Janganlah berpacaran hanya berduaan dalam tempat yang sepi
- Hindarilah hubungan seksual sebelum menikah karena banyak merugikan perempuan
- Berani untuk menolak kemauan pelaku jika dia mengajak kamu berhubungan seksual
- Jangan sekali-kali percayakan ATM/Buku Tabungan kamu kepadanya
- Jangan percaya 100% pada ucapannya
- Lakukan visum et repertum di Rumah Sakit kalau luka kamu dikarenakan kekerasan
- Pelajari ilmu beladiri Self Defense For Women (Pertahanan Diri untuk Perempuan) untuk berjaga-jaga kalau kekerasan terjadi pada kamu

Ok teman-teman, jadi mulai sekarang berpacaranlah dengan cara yang sehat. Lebih baik menjomblo daripada kamu berpacaran tetapi jadi korban kekerasan.

READ MORE >>

Tips Berpacaran Sehat dan bisa Awet!!


Nah ...apabila kamoe mau pacaran bisa awet baca lah artikel berikut...

Rasanya salah deh kalau kamu mengidentikkan pacaran dengan suatu hal yang berbau seksual. Bahkan, keinginan sex bakal muncul dengan sendirinya setelah seseorang memiliki perasaan tanggung jawab pada pasangannya, setelah terikat oleh hubungan perkawinan.

Untuk dapat berpacaran secara sehat, pastikan kamu menjaga betul pacar kamu, baik secara fisik maupun secara psikis. Maksud secara fisik adalah dengan tidak menyakiti pasanganmu melalui tindakan kekerasan, sedangkan menjaga secara psikis melalui perasaan nyaman tanpa ada sifat gelisah atau tertekan.

Ketika berpacaran, pastikan kamu mengikuti benar aturan/nilai yang berlaku di masyarakat sekitar. Soalnya, kamu tentu tidak ingin khan jadi gunjingan orang lain di seklilingmu. Bahkan parahnya lagi, kamu bisa dijauhi dari pergaulan masyarakat sekitarmu.

Pacaran, bisa juga membawa dampak positif dan negatif. Bergantung dari sikap dan prilaku kamu sendiri ketika pacaran. Berikut adalah tips tentang hal-hal positifyang dapat kamu lakuikan dengan si doi :

Ajak belajar bareng pacar kamu, supaya kamu jadi lebih semangat dan termotivasi ketika belajar. Alhasil, prestasimu bakal semakin meningkat.

Jangan Tutup Pergaulan sekalipun kamu udah punya pacar. Soalnya dunia ini bakal terasa sempit kalau kamu hanya mengenal pacarmu saja dalam pergaulan. Cobalah banyak mengenal orang disekitarmuyang bisa menambah wawasan kamu, tanpa mengurangi perhatian kamu pada si doi.

Gunakan waktu pacaran kamu untuk hal-hal yang bermanfaat misalnya dengan berolah-raga, berkebun, dan hal bermanfaat lainnya. Dengan melakukan hal-hal bermanfaat, kamu tentunya tidak terdorong kepola hidup konsumtif. Misalnya saja : nonton, jalan-jalan di mall, ngobrol, dan makan di fast food.

Jauhi sex bebas, soalnya selain merugikan diri sendiri, kamu akan beresiko terkena penyakit-penyakit seksual. Selain itu, kemungkinan hamil juga tidak dapat dihindari. Memang sih, rasanya sulit banget untuk menghindari terjadinya kedekatan melalui kedekatan fisik. Oleh karena itu, kamu dan doi kudu bisa saling menjaga diri.

Merespon konflik secara positif adalah hal yang harus sering kamu lakukan. Soalnya dalam suatu hubungan, konflik memang tidak dapat dihindari lagi. Oleh karena itu, sebaiknya tunda dulu keinginan kamu untuk berpacaran.

Hargai privasinya, doi juga memiliki privasi atas dirinya sendiri. Oleh karena itu, jangan sekali-kali memaksakan kehendak padanya. Kalaupun kamu ingin memutuskan sesuatu untuk dirinya, ajaklah dia mempertimbangkan segala sesuatunya.

Luangkan waktu untuk diri sendiri, ketika pacaran kita banyak menghabiskan waktu bersamanya. Oleh karena itu, gak ada salahnya kamu meluangkan waktu untuk diri sendiri. Karena kadang-kadang diri kita juga membutuhkan waktu tersendiri, misalnya saja menyalurkan hobbiyang udah lama gak dilakukan.

Nah, udah ngerti kan ? gak ada salahnya tips diatas kamu coba dalam keseharian kamu dengan si doi
READ MORE >>




 

Copyright © 2009 by Seputar Informasi Terkini Powered By Blogger Design by ET